Informasi bola terUpdate dalam negeri dan luar negeri

Bagi Philippe Coutinho bermain bersama Barcelona adalah sebuah impiannya


”Saya berjalan-jalan mengelilingi kamar, menghabiskan waktu. Menunggu. Saya mencoba tidur tapi tidak bisa,” ujar Coutinho saat diwawancara Dailly Mail beberapa waktu lalu. Tampil berkostum merah biru berarti dirinya akan berbagi ruang ganti bersama sejumlah pemain yang diidolainya. ”Rasanya luar biasa mengetahui saya akan bersama para idola, pemain yang sarat sejarah. Pemain seperti Leo Messi, Luis Suarez, (Andres) Iniesta, (Gerard) Pique serta (Sergio) Busquets,” katanya.

”Saya amat sangat gembira. Saya selalu bilang bahwa saya sedang menjalani sebuah impian dan saya sangat gembira berada di sini,” imbuh Coutinho kepada Barca TV yang dikutip Sky Sports. Setelah negosiasi yang alot, akhir pekan Liverpool setuju melepas pemain asal Brasil tersebut ke Blaugrana, dengan nilai transfer Rp 2,58 triliun yang menjadikannya pemain termahal kedua di muka bumi saat ini.

Sejarah Buruk
Sejatinya, Cou sudah berkeinginan pindah ke Barca sejak musim panas lalu. Namun Liverpool berhasil menahannya dengan menolak dua kali tawaran Los Cules. Kendati kecewa, sepanjang paruh pertama musim 2017/2018 Cou menunjukkan keprofesionalannya sebagai seorang pesepak bola. Bersama The Kop, dirinya tampil oke dengan torehan 12 gol dan sembilan assist hingga akhir Desember lalu.

Hasrat untuk bermain di Camp Nou membuat Cou mengabaikan sejumlah fakta sejarah jika Barcelona kerap memiliki sejarah tak bagus dengan para pemain Brasil. Pemain seperti Ronaldo Nazario Da Lima, Rivaldo, Ronaldinho, Dani Alves, dan Neymar, adalah para pemain yang berjasa mengantarkan klub Catalan itu meraih banyak gelar bergengsi.

Tapi tak ada satu pun dari pemain itu yang kariernya berakhir bahagia di Barca bahkan untuk ukuran Ronaldinho yang kini menjadi duta klub itu. Jalan cerita mereka berakhir tak menyenangkan yang kebanyakan semuanya tersingkir karena dianggap tidak lagi beprestasi. Sebut saja Ronaldinho yang tersingkir di era Pep Guardiola, lalu Rivaldo yang ”dibuang” ke AC Milan meski dia jadi andalan Louis van Gaal, lalu Dani Alves berseteru dengan manajemen soal kontraknya. Terakhir Neymar memilih pergi ke Paris St-Germain karena menilai Barca lebih mengistimewakan Lionel Messi. Hal itu belum menyertakan sejumlah nama lain
seperti Sonny Anderson, Edmilson, Maxwell, Adriano, Silvinho, dan bahkan Romario. ”Barcelona selalu punya masalah dengan para pemain Brasil: Neymar, Romario, Ronaldinho, dan saya,” ujar eks striker Brasil, Ronaldo, seperti dikutip Daily Mail. Khusus untuk Liverpool, kepindahan Cou ke Barca mengikuti jejak Luis Suarez dan Javier Mascherano yang lebih dahulu hengkang.


Sumber: Dian Chandra (Suara Merdeka)
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==