”Saya berjalan-jalan mengelilingi
kamar, menghabiskan waktu. Menunggu. Saya mencoba tidur tapi tidak bisa,” ujar
Coutinho saat diwawancara Dailly Mail beberapa waktu lalu. Tampil
berkostum merah biru berarti dirinya akan berbagi ruang ganti bersama sejumlah
pemain yang diidolainya. ”Rasanya luar biasa mengetahui saya akan bersama para
idola, pemain yang sarat sejarah. Pemain seperti Leo Messi, Luis Suarez,
(Andres) Iniesta, (Gerard) Pique serta (Sergio) Busquets,” katanya.
”Saya amat sangat gembira. Saya
selalu bilang bahwa saya sedang menjalani sebuah impian dan saya sangat gembira
berada di sini,” imbuh Coutinho kepada Barca TV yang dikutip Sky
Sports. Setelah negosiasi yang alot, akhir pekan Liverpool setuju melepas
pemain asal Brasil tersebut ke Blaugrana, dengan nilai transfer Rp 2,58 triliun
yang menjadikannya pemain termahal kedua di muka bumi saat ini.
Sejarah Buruk
Sejatinya, Cou sudah berkeinginan
pindah ke Barca sejak musim panas lalu. Namun Liverpool berhasil menahannya
dengan menolak dua kali tawaran Los Cules. Kendati kecewa, sepanjang paruh
pertama musim 2017/2018 Cou menunjukkan keprofesionalannya sebagai seorang
pesepak bola. Bersama The Kop, dirinya tampil oke dengan torehan 12 gol dan
sembilan assist hingga akhir Desember lalu.
Hasrat untuk bermain di Camp Nou
membuat Cou mengabaikan sejumlah fakta sejarah jika Barcelona kerap memiliki
sejarah tak bagus dengan para pemain Brasil. Pemain seperti Ronaldo Nazario Da
Lima, Rivaldo, Ronaldinho, Dani Alves, dan Neymar, adalah para pemain yang berjasa
mengantarkan klub Catalan itu meraih banyak gelar bergengsi.
Tapi tak ada satu pun dari pemain
itu yang kariernya berakhir bahagia di Barca bahkan untuk ukuran Ronaldinho
yang kini menjadi duta klub itu. Jalan cerita mereka berakhir tak menyenangkan
yang kebanyakan semuanya tersingkir karena dianggap tidak lagi beprestasi.
Sebut saja Ronaldinho yang tersingkir di era Pep Guardiola, lalu Rivaldo yang ”dibuang”
ke AC Milan meski dia jadi andalan Louis van Gaal, lalu Dani Alves berseteru
dengan manajemen soal kontraknya. Terakhir Neymar memilih pergi ke Paris St-Germain
karena menilai Barca lebih mengistimewakan Lionel Messi. Hal itu belum
menyertakan sejumlah nama lain
seperti Sonny Anderson, Edmilson,
Maxwell, Adriano, Silvinho, dan bahkan Romario. ”Barcelona selalu punya masalah
dengan para pemain Brasil: Neymar, Romario, Ronaldinho, dan saya,” ujar eks striker
Brasil, Ronaldo, seperti dikutip Daily Mail. Khusus untuk Liverpool,
kepindahan Cou ke Barca mengikuti jejak Luis Suarez dan Javier Mascherano yang
lebih dahulu hengkang.
Sumber: Dian
Chandra (Suara Merdeka)