Informasi bola terUpdate dalam negeri dan luar negeri

Haaland Tak Cukup bagi Norwegia



Erling Haaland gagal membantu Norwegia memenangkan persaingan di Grup A Kualifikasi Piala Eropa 2024. Spanyol, yang mengandaskan mereka, bertekad mengincar gelar juara di Jerman.

OSLO, SENIN – Memiliki Erling Haaland, pemain terbaik di dunia saat ini, belum mampu membawa Norwegia melaju ke putaran final Piala Eropa 2024 melalui jalur kualifikasi. Haaland tidak cukup untuk menghindarkan ”Si Singa” dari kekalahan, 0-1, di hadapan Spanyol pada laga penentu Grup A, Senin (16/10/2023) dini hari WIB, di Stadion Ullevaal, Oslo.

Kolaborasi Haaland dengan kapten Norwegia asal Arsenal, Martin Odegaard, bisa diredam oleh permainan kolektif Spanyol. Kedua pemain yang merupakan bintang bersinar terang di Liga Inggris dalam dua musim terakhir ini gagal mengakhiri penantian Norwegia sejak 2000 untuk tampil di turnamen mayor.

Lewat gol tunggal gelandang muda Gavi yang memanfaatkan bola rebound tembakan Mikel Oyarzabal pada menit ke-49, Spanyol memastikan tempat di Jerman 2024 mewakili Grup A bersama Skotlandia. Norwegia terlempar dari persaingan untuk merebut satu dari jatah 20 tiket babak kualifikasi.

Dani Carvajal, bek sayap kanan Spanyol, mengungkapkan, timnya bermain kompak dan tampil kolektif dengan baik. Tidak hanya menjalankan permainan penguasaan bola yang sempurna, Spanyol juga bertahan dengan amat baik.

”Secara bertahan, dari Unai (Simon) sampai Alvaro (Morata), kami sangat kompak, kami tidak membiarkan dia (Erling Haaland) menerima bola yang nyaman. Pujian juga pantas diberikan kepada kinerja bek tengah karena mereka melakukan tugas fantastis,” ucap Carvajal kepada Teledeporte.

Kali terakhir Norwegia berpartisipasi di putaran final turnamen bergengsi adalah Piala Eropa 2000. Kala itu, Pelatih Norwegia Stale Solbakken masih berstatus sebagai anggota skuad Si Singa.

Sejatinya, harapan Norwegia untuk menuju Jerman 2024 belum sepenuhnya tertutup. Mereka masih berpeluang merebut salah satu dari tiga tiket terakhir yang bakal diperebutkan melalui jalur playoff Liga Nasional, Maret 2024.

Babak playoff itu akan diikuti 12 tim peringkat terbaik Liga Nasional 2022-2023 yang belum mendapatkan tiket ke Piala Eropa 2024. Berdasarkan performa mereka di Liga Nasional B musim ini, Norwegia berada di peringkat ke-24.

Tak ayal, Si Singa membutuhkan minimal 12 tim lain di atas mereka untuk melaju ke Jerman 2024 melalui jalur kualifikasi. Hingga kini, enam tim yang memiliki posisi lebih baik dari Norwegia telah memastikan tampil di Piala Eropa tahun depan, yaitu Jerman, Perancis, Portugal, Belgia, Spanyol, dan Skotlandia.

Kondisi itu membuat peluang Norwegia tampil di babak playoff masih terbuka. Di babak playoff itu, UEFA akan membagi 12 tim itu ke dalam tiga grup yang terdiri masing-masing empat tim. Mereka akan menjalani laga semifinal dan final. Hanya pemenang di tiap grup yang lolos ke putaran final.

Meskipun peluang tampil di Piala Eropa 2024 belum pudar, Odegaard mengatakan, kekecewaan menyelimuti skuad Norwegia. Sejak awal, kata pemain bernomor 10 itu, mereka yakin bisa bersaing dan merebut satu tiket di Grup A.

”Opini jujur saya, kami tidak pernah tampil membaik. Saya merasa kami berada di jalur yang tepat, tetapi itu tidak cukup ketika Anda gagal memenuhi target,” kata Odegaarddilansir laman UEFA.

Dalam perjalanan di Kualifikasi Piala Eropa 2024, Norwegia telah dua kali tumbang di kandang sendiri dari pesaing terkuat, Spanyol dan Skotlandia. Sebelum di Oslo, mereka juga tumbang dari Spanyol di laga pembuka pada 25 Maret lalu. Kemudian, mereka gagal meraup poin penuh ketika menghadapi Georgia.

Tak berkutik

Melawan Spanyol, skuad muda Norwegia yang dihuni mayoritas pemain di bawah usia 25 tahun tidak bisa memberikan perlawanan berarti. Mereka hanya mencatatkan 33 persen penguasaan bola dibandingkan Spanyol yang superior dengan 67 persen. Akurasi operan pemain Norwegia buruk karena cuma mencatatkan 79 persen operan akurat.

Adapun Spanyol hanya mencatatkan 72 salah operan dari 729 percobaan. Artinya, akurasi operan La Roja mencapai 90 persen.

Dalam kreasi peluang, Spanyol menciptakan 13 tembakan. Di sisi lain, tim tuan rumah hanya melakukan lima tembakan yang gagal memberikan ancaman bagi gawang Spanyol. Haaland melakukan dua tembakan, sedangkan Odegaard melepaskan satu tembakan.

Solbakken mengakui permainan Spanyol jauh lebih baik dari skuadnya. Taktik pressing Spanyol, lanjut Solbakken, menyebabkan pemainnya gagal menampilkan permainan yang mereka inginkan.

”Kami sangat lemah dalam penguasaan bola, itu adalah hal yang paling mengecewakan dari performa kami. Saya masih memiliki keyakinan dengan tim ini, tetapi kami harus melakukan peningkatan dan perbaikan di beberapa area,” ujar Solbakken kepada TV2.

Pelatih Spanyol Luis de la Fuente senang dengan perkembangan yang telah ditunjukkan anak asuhannya selama tahun ini. Lolos ke Jerman 2024 menyempurnakan prestasi juara Liga Nasional Eropa di tahun perdana De la Fuente menangani La Roja.

”Kami senang karena tim telah berkembang pesat dan memiliki masa depan cerah. Saya sangat optimistis bahwa kami akan berjuang untuk menjadi salah satu tim terbaik di Piala Eropa. Ada banyak ruang untuk peningkatan karena tantangan dan tuntutan semakin meningkat,” kata De la Fuente dikutip Marca.

sumber: kompas.co.id

Dominasi Mbappe Terbit di Qatar



Piala Dunia 2022 menjadi momen bagi terbitnya dominasi Kylian Mbappe. Sejumlah rekor pribadi, termasuk milik Pele, telah dipecahkan penyerang asil Paris itu.

LUSAIL, KOMPAS-Kylian Mbappe, penyerang Perancis, menegaskan dirinya sebagai calon penguasa baru sepak bola berkat penampilan gemilang di laga final Piala Dunia 2022 kontra Argentina, Minggu (18/12/2022), di Stadion Lusail, Lusail. Meski gagal mempersembahkan gelar kedua bagi Perancis, Mbappe berpeluang besar menjadi sosok dominan di pentas Piala Dunia.

Hari ini, Mbappe merayakan ulang tahun ke-24. Bukan Piala Dunia, kado yang ia terima tetap membanggakan. Mbappe merebut sepatu emas atau pencetak gol terbanyak di Qatar 2022. Total, ada delapan gol yang ia buat. Tiga di antaranya muncul di laga final.

Dengan delapan gol, namanya sejajar dengan legenda Brasil, Ronaldo. Mantan pemain Barcelona itu menorehkannya di Piala Dunia Jepang-Korea 2022. Mbappe pun telah menyingkirkan rekor Pele sebagai pemain termuda dengan gol terbanyak di fase gugur Piala Dunia. Pele menghasilkan enam gol di fase gugur pada empat edisi pesta sepak bola terakbar itu.

Sedangkan Mbappe menciptakan tujuh gol hanya di kesempatan keduanya tampil di pentas dunia bersama “Les Bleus”. Selain itu, Mbappe juga telah menyejajarkan diri dengan Pele sebagai pemain yang menyumbangkan gol di dua partai puncak. Mbappe lebih baik dari Pele karena mencatatkan rekor itu ketika baru berusia 23 tahun dan 363 hari.

Mbappe bahkan menjadi pemain termuda yang bisa menjadi top scorer Piala Dunia dengan catatan lebih dari enam gol. Rekor itu sebelumnya dipegang Pele pada 1958, Mario Kempes (1978), dan James Rodriguez (2014) yang mencetak enam gol sebelum menginjak 24 tahun.

Ditambah tiga gol yang menaklukan kiper Argentina, Emiliano Martinez, Mbappe adalah pemain dengan jumlah gol final Piala Dunia terbanyak dengan empat gol. Ia juga menjadi pemain pertama yang mencetak gol dalam satu menit beruntun di laga final.

Mbappe mencetak gol pada menit ke-80 dan ke-81 untuk menyamakan kedudukan bagi Perancis yang tertinggal dua gol di babak pertama dari Argentina. Rekor itu sulit disamai bahkan ditaklukan dalam waktu dekat.

Pemain Paris Saint-Germain itu pun telah menyamai rekor gol Pele di Piala Dunia dengan 12 gol. Mbappe hanya butuh mencetak rekor itu pada dua edisi Piala Dunia. Sedangkan Pele menghasilkan itu dalam empat edisi.

Mbappe pun hanya membutuhkan lima gol lagi untuk menjadi pemimpin daftar pencetak gol terbanyak sepanjang masa Piala Dunia. Rekor itu masih dipegang Miroslav Klose (Jerman) dengan 16 gol yang mengukuhkan rekor itu ketika membantu Jerman menjadi juara di Brasil 2014.

Meskipun menorehkan beragam rekor pribadi di Piala Dunia serta sempat naik podium menerima trofi sepatu emas, Mbappe tetap bermuka masam saat meninggalkan Stadion Lusail. Trofi Piala Dunia tetap menjadi ambisi bocah asli Paris itu.

“Kami akan kembali,” tulis Mbappe dalam foto dirinya memegang trofi sepatu emas ketika melewati trofi Piala Dunia yang diunggah di akun Instagram-nya, Senin (19/12).

Kapten sekaligus kiper Perancis, Hugo Lloris, memuji penampilan tidak kenal menyerah Mbappe. Ia menyebut laga final ibarat sebuah pertandingan tinju berkat balas-membalas gol hingga babak perpanjangan waktu.

“Final ini adalah momen berakhirnya satu generasi (timnas Perancis), yang memasuki masa akhir karier, seperti saya, dan menyerahkan estafet regenerasi ke generasi baru dipimpin Mbappe,” ucap Lloris dalam sesi mixed zone seusai laga.

Pelatih Maroko Walid Regragui, salah satu juru taktik yang menghadirkan decak kagum di Qatar 2022, menilai, Mbappe adalah satu-satunya pesepak bola generasi saat ini yang pantas disejajarkan dengan Pele.

Itu didasari pengamatan Regragui yang menyaksikan langsung performa Mbappe, salah satunya ketika Maroko tumbang 0-2 dari Perancis di semifinal. "Ia pantas disebut Pele baru," kata Regragui.


Kekurangan energi

Di luar performa gemilang Mbappe, Pelatih Perancis Didier Deschamps mengakui, sebagian pemain pentingnya gagal tampil dengan performa terbaik di partai puncak.

Sebelum babak pertama usai, Deschamps langsung mengganti Olivier Giroud dan Ousmane Dembele yang bermain buruk. Antoine Grizemann juga ditarik keluar pada babak kedua.

“Saya tidak punya kendala dengan 11 pemain utama karena mereka 100 persen fit. Tetapi, saya melihat beberapa dari pemain kunci kami tampil dengan energi yang kurang di laga final ini. Mungkin ini dipengaruhi faktor fisik dan psikologis,” ujar Deschamps.

Performa Perancis membaik setelah Deschamps memasuki tiga pemain muda di bawah usia 25 tahun, seperti Eduardo Camavinga (20), Randal Kolo Muani (24), dan Youssouf Fofana (23). Selain itu, lini depan Perancis mampu memberi masalah bagi Argentina setelah kehadiran Kingsley Coman dan Marcus Thuram.

Akan tetapi, mental para pemain muda dan pengganti juga tidak mulus ketika adu penalti. Aurelien Tchoumeni dan Coman gagal mengeksekusi penalti. Hanya Mbappe dan Kolo Muani yang sukses menaklukan kiper Argentina.

Sementara itu, Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani berterima kasih kepada semua pihak yang berkontribusi pada penyelenggaraan Piala Dunia 2022. Ia mengapresiasi performa Argentina dan Perancis usai menghadirkan laga final penuh kesan.

“Kami telah memenuhi janji untuk menyelenggarakan turnamen luar biasa di negara Arab. Ini menjadi kesempatan untuk memperlihatkan kekayaan budaya dan keaslian nilai-nilai kami kepada orang-orang di seluruh dunia,” kata Sheikh Tamim.

Secara keseluruhan, Qatar menyambut sekitar 1,4 juta suporter sepak bola dari seluruh dunia. Sebanyak 3,4 juta orang menjadi jumlah akumulasi fans yang menyaksikan langsung 64 pertandingan Piala Dunia.

Rerata pendukung per laga mencapai 53.000. Hal itu setara dengan 96 persen tingkat keterisian di stadion. “Kami menerima respons positif penyelenggaraan turnamen ini dari semua pihak, seperti fans, pemain, media, sukarelawan, dan ofisial turnamen. Tidak diragukan lagi turnamen ini meninggalkan legasi besar bagi Qatar dan kawasan (Timur Tengah) secara sosial, ekonomi, dan lingkungan,” kata Hassan al-Thawadi, Ketua Penyelenggara Piala Dunia 2022, dalam keterangan pers.

Qatar menghadirkan Piala Dunia termahal sepanjang sejarah dengan biaya pembangunan 200 miliar dollar AS (Rp 3.137 triliun). Mereka membangun delapan stadion hingga membuat jaringan transportasi umum.


sumber: https://www.kompas.id/baca/olahraga/2022/12/19/dominasi-mbappe-terbit-di-qatar

Argentina Berharap Kisah “Cinderella” Italia di Piala Dunia 2022



Argentina datang ke Qatar dengan kesempurnaan. Tren positif itu diharapkan membawa tuah, seperti pada turnamen sebelumnya.

 Argentina berangkat ke Piala Dunia Qatar 2022 dengan rekor tidak terkalahkan dalam 36 laga, setelah menang telak atas Uni Emirat Arab dalam laga uji coba teranyar. Dengan kesempurnaan itu, Lionel Messi dan rekan-rekan menyalakan asa untuk bisa mengulang kisah indah Italia di Piala Eropa 2020.

Tim “Tango” menumbangkan tuan rumah UEA 5-0 di Stadion Mohammad Bin Zayed, Abu Dhabi, pada Rabu (16/11/2022). Penyerang andalan Angel Di Maria (2 gol) dan Messi (1 gol dan 1 asis) bersinar di laga pemanasan pertama dan terakhir sebelum berangkat ke Qatar tersebut.

Pelatih Argentina Lionel Scaloni menurunkan nyaris seluruh pemain terbaiknya. Kombinasi penyerang muda dan veteran, Julian Alvarez - Lionel Messi, dipercaya memimpin lini depan dalam formasi 4-4-2. Sementara itu, Di Maria mengisi sisi sayap kanan.

Scaloni mencoba bek Manchester United, Lisandro Martinez, untuk berduet dengan pemain veteran, Nicolas Otamendi, di lini pertahanan. Pemain kunci yang tidak diturunkan hanya penyerang Inter Milan Lautaro Martinez. Adapun Messi tampil penuh selama 90 menit.

Gelandang inti Argentina, Rodrigo De Paul, mengatakan, kemenangan itu menjadi modal berharga untuk laga pembuka Grup C lawan Arab Saudi, Selasa depan. Beban mereka sebagai salah satu tim unggulan agak sedikit terangkat karena bisa menang telak tepat sebelum berangkat ke Qatar.

“Grup ini sangat kompak. Kami menikmati kebersamaan ini. Mulai dari makan, bermain kartu, hingga berlatih. Kami melakukan semua hal bersama dan sungguh-sungguh. Kami percaya diri (menuju Piala Dunia),” kata De Paul.

Lewat hasil itu, tim asuhan Scaloni akan menyambut Piala Dunia dengan rekor sempurna tidak pernah kalah dalam 36 laga. Mereka hanya terpaut satu pertandingan lagi dari catatan tidak terkalahkan terbanyak milik Italia, 37 laga.

Rekor itu bukan sekadar angka. Catatan tidak terkalahkan tersebut menandakan tren mereka. Adapun tren positif sebelum turnamen nyaris selalu menjadi pertanda baik untuk setiap tim. Contohnya Italia yang menjalani kisah indah bagai dongeng Cinderella di Piala Eropa.

Kami melakukan semua hal bersama dan sungguh-sungguh. Kami percaya diri (menuju Piala Dunia).

Tahun lalu, Italia datang ke Piala Eropa dengan rekor 27 laga tidak terkalahkan. Mereka menutup turnamen dengan gelar juara lewat 8 kemenangan beruntun, dari babak grup sampai final. Tren anak asuh pelatih Roberto Mancini itu semakin menanjak sepanjang turnamen.

Contoh lain adalah juara bertahan Perancis pada Piala Dunia Rusia 2018. “Si Biru” hanya kalah sekali dalam 12 pertandingan sebelum turnamen. Di antaranya, mereka memenangi laga besar ketika bertemu Belanda, Italia, dan Inggris. Seperti diketahui, Perancis akhirnya juara dunia lagi setelah penantian dua dekade.

Argentina sangat mungkin mengulang kisah indah serupa. Tren tidak terkalahkan memperlihatkan karakter juara tim asuhan Scaloni. Di dalam laju rekor itu terdapat pencapaian Messi dan kawan-kawan ketika menjuarai Piala Amerika 2021. Adapun gelar juara itu merupakan yang pertama kali sejak 1993.

Meskipun begitu, Scaloni tidak ingin tren positif membebani para pemainnya. “Kami tidak seharusnya tertekan. Pada akhirnya ini adalah sepak bola. Kami akan bermain di Piala Dunia. Kami harus keluar dan bermain dengan cara yang kami pahami,” ujarnya.

Jelang laga pembuka, Scaloni masih membuka peluang mengganti 26 nama skuad Argentina. Adapun mereka masih bisa mengganti pemain yang cedera sampai 24 jam sebelum pertandingan pertama.

“Ada beberapa pemain yang tidak dalam kondisi bugar. Kami ingin berhati-hati. Ada pemain yang tidak bermain malam ini dan itu memang ada alasannya. Kami ingin melihat perkembangan mereka. Ada kemungkinan daftar pemain bisa berubah,” jelas Scaloni.

Adapun penyerang AS Roma Paulo Dybala masih diragukan tampil di Qatar karena cedera. Sementara itu, bek Tottenham Hotspurs Eric Romero diperkirakan bisa tampil pada laga pembuka, meski tidak turun lawan UEA. Kandidat pemain pengganti salah satunya adalah penyerang 18 tahun yang sedang naik daun, Alejandro Garnacho (MU).

Di sisi lain, penyerang andalan timnas Portugal Cristiano Ronaldo tidak akan tampil dalam laga persahabatan lawan Nigeria. Menurut pelatih Fernando Santos, anak asuhnya itu menderita sakit perut.

“Dia tidak berlatih hari ini karena gastroenteritis. Dia tidak akan siap (untuk menghadapi Nigeria). Dia sedang beristirahat. Seperti yang Anda tahu, penyakit itu membuat pemain kehilangan tenaga,” ucap Santos dalam konferensi pers di Lisabon.

Menurut Santos, absennya Ronaldo tidak berhubungan dengan wawancara sang pemain dengan pembawa acara Piers Morgan. Adapun dalam wawancara itu dia mengkritik MU dari berbagi sisi. Di Portugal, terdapat dua pemain MU selain dirinya, yaitu Bruno Fernandes dan Diogo Dalot.

Setelah sembuh, Ronaldo akan bergabung dengan tim lagi untuk mengikuti Piala Dunia kelimanya. Portugal akan menjalani laga pembuka lawan Ghana pada Kamis depan. (AP/REUTERS)

Beberapa hasil laga persahabatan tim peserta Piala Dunia:

Oman 0 – 1 Jerman

Polandia 1 – 0 Chile

Iran 0 – 2 Tunisia

Arab Saudi 0 – 1 Kroasia


sumber:https://www.kompas.id/baca/olahraga/2022/11/17/argentina-berharap-kisah-cinderella-italia

Performa Memalukan Real Madrid



Real Madrid menelan kekalahan perdana dari Rayo Vallecano sepanjang sejarah. Laga menghadapi Rayo menjadi penampilan terburuk Real sepanjang musim ini.

MADRID, SELASA — Real Madrid takluk, 2-3, saat bertandang ke markas Rayo Vallecano, Stadion De Vallecas, Madrid, Selasa (8/11/2022) dini hari WIB. Setelah 13 laga, Real akhirnya menelan kekalahan pertama di Liga Spanyol musim ini. Hal yang lebih memalukan adalah tiadanya determinasi dan intensitas dari para pemain Real sepanjang laga.


Dengan kekalahan ini, Real harus menyerahkan puncak klasemen Liga Spanyol ke tangan Barcelona yang di laga lainnya mampu mengatasi Almeria, 2-0. Dari 13 laga, Barca telah mengumpulkan 34 poin. Adapun Real mengoleksi 32 poin.


Hasil buruk di markas Rayo akan tercatat dalam sejarah hitam Real. Dalam sejarah pertemuan kedua klub, baru kali ini Real kalah dari tim sekotanya tersebut.

Selama ini, Real begitu dominan dari klub yang merupakan simbol dari kelas pekerja di pinggiran Ibu Kota Spanyol itu. Dari 13 pertemuan, Real menyapu bersih semua kemenangan. Maka, tidak heran kemenangan ini begitu dirayakan dengan sukacita oleh kubu Rayo.

”Kemenangan ini benar-benar membuat kami sangat bangga. Para pemain telah menunjukkan kepribadian yang luar biasa. Bahkan, di saat kami sempat tertinggal 1-2,” kata Pelatih Rayo Andoni Iraola, dikutip dari laman resmi klub.


Rayo sempat tidak konsisten di awal musim. Namun, kemenangan atas Real kian mempertegas bahwa pasukan Andoni Iraola semakin konsisten dengan tidak terkalahkan di lima laga terakhir. Rayo mencatatkan tiga kemenangan dan dua hasil imbang dalam kurun tersebut.


Di sisi sebaliknya, Real panen kritikan. Para pendukung merasa kecewa dan tidak puas dengan penampilan para penggawa ”Los Blancos”. Media-media Spanyol menulis ini adalah salah satu pertandingan terburuk Real musim ini.

Dari semua laga sepanjang musim ini, para pemain Real berlari paling sedikit pada laga ini. Hal itu berkebalikan dengan para pemain Rayo yang tampil penuh determinasi dan dengan intensitas yang tinggi sepanjang laga.

”Musim ini kami kebobolan terlalu banyak gol konyol karena tidak memberikan 100 persen kemampuan saat bermain,” kata kiper Real Thibaut Courtois.


Saat laga baru berjalan 5 menit, gawang Real sudah bobol melalui sepakan Santi Comesana yang menyambut umpan silang dari Francisco Garcia. Real baru mampu menyamakan kedudukan 32 menit kemudian lewat sepakan penalti Luka Modric. Wasit memberikan hadiah penalti setelah penyerang Real, Marco Asensio, dijatuhkan Garcia di kotak penalti.

Kemenangan ini benar-benar membuat kami sangat bangga. Para pemain telah menunjukkan kepribadian yang luar biasa. Bahkan, di saat kami sempat tertinggal 1-2.


Real mampu berbalik unggul setelah Eder Militao sukses memaksimalkan umpan sepak pojok kiriman dari Asensio di menit ke-41. Rayo tidak membutuhkan waktu lama untuk menyamakan kedudukan. Tiga menit berselang, Alvaro Garcia mencetak gol penyeimbang setelah sukses memanfaatkan kemelut di dalam kotak penalti Real.

Mimpi buruk


Mimpi buruk hadir bagi Real di babak kedua. Rayo mampu kembali unggul melalui tendangan penalti Oscar Trejo di menit ke-67. Penalti diberikan karena bek kanan Real, Dani Carvajal, menyentuh bola dengan tangannya.


Penalti ini pun memunculkan drama karena harus diulang lantaran wasit menilai Dani Carvajal sempat masuk kotak penalti saat Trejo mengambil ancang-ancang menembak. Penalti pertama mampu ditepis Courtois. Namun, kiper timnas Belgia itu gagal menghadang sepakan penalti kedua dari Trejo.


”Kami sudah melihat tayangan ulang. Penalti ulang karena Carvajal memasuki kotak penalti. Itu adil,” kata Courtois.

Real kesulitan mencetak gol penyeimbang lantaran kalah jumlah pemain di lini tengah. Untuk itu, Pelatih Real Carlo Ancelotti mengubah formasi di menit ke-80 dari 4-3-3 menjadi 4-2-3-1.

Pelatih asal Italia itu menumpuk pemain di lini tengah untuk mengimbangi Rayo yang memasang lima pemain tengah. Namun, upaya Real selalu menemui jalan buntu. Hingga laga usai, Rayo mampu mempertahankan kemenangan bersejarah mereka.


”Kami sangat sedih setelah kekalahan ini. Vinicius dan Rodrygo tampil di bawah performa. Mereka kalah dalam banyak duel. Harus diakui kualitas kami tidak cukup untuk menghadirkan kemenangan kali ini,” kata Ancelotti.


Menurut Ancelotti, timnya telah memainkan terlalu banyak pertandingan dalam beberapa pekan terakhir. Ia menyebut pemainnya kelelahan sehingga tidak mampu mengimbangi permainan agresif dari Rayo. Walau begitu, Ancelotti menepis dugaan dari sejumlah pihak bahwa pemain Real sudah tidak lagi fokus menjalani pertandingan liga jelang Piala Dunia.


Para pemain Real dituding kehilangan fokus karena perhatiannya lebih tersita untuk menunggu pengumuman skuad definitif negara masing-masing untuk Piala Dunia. ”Saya rasa tidak (kehilangan fokus karena Piala Dunia). Para pemain fokus dan mereka mencoba bermain baik. Namun, terkadang itu tidak berhasil. Mereka lelah,” katanya. (AFP/REUTERS)


sumber: https://www.kompas.id/baca/olahraga/2022/11/08/performa-memalukan-real-madrid


Wow... Adu Magis Talenta Inggris



DORTMUND, SENIN - Juara Grup G Liga Champions akan ditentukan lewat duel Borussia Dortmund lawan Manchester City. Terlepas dari hasil laga nanti, pemenangnya tetaplah tim nasional Inggris. Duel itu akan menjadi panggung adu magis dua talenta terbaik Inggris, Jude Bellingham dan Phil Foden.


Peringkat kedua Dortmund (7 poin) akan menjamu pemuncak klasemen, City, (10 poin) di Stadion Signal Iduna Park, pada Rabu (26/10/2022) dini hari WIB. City butuh kemenangan untuk menjuarai grup, sementara Dortmund perlu tiga poin untuk mengudeta City sekaligus memastikan tiket untuk lolos ke 16 besar.


Di tengah urgensi kedua tim, sorotan tertuju kepada bintang muda mereka. Gelandang Dortmund, Bellingham (19), dan gelandang City, Foden (22); yang akan bersama membela "Tiga Singa", julukan timnas Inggris, pada Piala Dunia Qatar 2022, November nanti; menjadi pegangan tim masing-masing. Mereka sedang dalam performa terbaik.


Bellingham baru saja finis di peringkat keempat nominasi peraih Trofi Kopa, gelar pemain U-21 terbaik dunia, pada pekan lalu. Dia begitu dikagumi karena seperti bisa menggabungkan gaya dua gelandang legendaris sekaligus. Steven Gerrard dalam jiwa petarung dan keunggulan fisik, serta Andres Iniesta dalam kreativitas dan teknik olah bola.


Melihat talenta Inggris tumbuh subur di negara lain bukanlah hal lumrah. Tidak banyak yang mampu bertahan. Apalagi di Jerman, negara yang dikenal sebagai musuh bebuyutan Inggris dalam sepak bola. Namun, Bellingham yang pindah ke Dortmund sejak usia 17 tahun mampu menjawab tantangan itu.


Bellingham mencapai potensi terbaik sepanjang kariernya pada tahun ketiga, musim ini. Gelandang setinggi 1,86 meter itu menjadi motor utama di lini tengah Dortmund. Dia sudah menyumbang empat gol dan satu asis dari empat penampilan di Liga Champions.


Bahkan, remaja asal Birmingham itu perlahan menjadi salah satu pemimpin dan ikon klub. Ketika Marco Reus dan Matt Hummels absen, dia dipercaya menjadi kapten tim. Bellingham pun menjadi remaja Inggris pertama yang memerankan sosok kapten di Liga Champions, saat bertemu Sevilla, pada awal Oktober.


Mantan gelandang Dortmund Sebastian Kehl sampai meyakini Bellingham adalah pemain paling berharga dalam tim saat ini. "Dia membawa kami kembali ke arah yang tepat. Dia selalu memberi pengaruh positif terhadap tim ini. Dia pemain yang sangat berarti untuk kami," ujarnya.


Menurut seniornya di timnas Inggris, Jordan Henderson, Bellingham adalah emas paling berkilau dari generasi emas "Tiga Singa". "Apa yang dilakukan di posisinya pada umur semuda itu, tidak pernah terlihat sebelumnya. Generasi (gelandang) terbaik seperti Gerrard, (Frank) Lampard, (Paul) Scholes, pun tidak mencapai titik itu," ucapnya.


Pada pertemuan pertama dengan City, Bellingham meninggalkan kesan di hati manajer lawan Josep Guardiola. Sang gelandang tidak hanya menyumbang satu asis pada laga itu, tetapi juga mampu meredam barisan gelandang Eropa di City saat transisi. Menurut Guardiola, dia tidak salah telah mengagumi Bellingham sejak usia 17 tahun.


Di sisi lain, City akan datang dengan Foden. Talenta yang sudah lebih dulu teruji bersama "Tiga Singa". Foden telah mengantar Inggris ke final Piala Eropa 2020. Adapun gelandang yang bisa menjadi penyerang sayap atau false nine itu semakin menjanjikan musim ini.


Foden telah mencatat tujuh gol dan tiga asis dalam 14 penampilan di seluruh kompetisi. Dia menjadi ancaman lebih besar musim ini karena bermain di sisi Erling Haaland, top scorer sementara dalam Liga Inggris dan Liga Champions. Foden sering dipasang menjadi penyerang di kedua sisi sayap, mendampingi Haaland.


Hasilnya, Foden mampu memfasilitasi Haaland dan juga sebaliknya. Dia menikmati gravitasi pertahanan lawan yang tertarik ke arah Haaland. Adapun Guardiola menyukai Foden karena punya kemampuan bermain di berbagai posisi. Selain itu, dia juga bisa berperan sebagai pencetak gol atau kreator saat bersamaan.


"Phil masih muda, tetapi dia (diberikan kepercayaan) bermain dalam pertandingan penting kami. Talentanya luar biasa. Dia bisa mencapai titik tertinggi jika terus fokus. Yang terpenting, dia begitu mencintai permainan ini," kata Guardiola.


Bellingham dan Foden sama-sama memecahkan paradigma lama tentang pemain Inggris. Biasanya, pemain “Tiga Singa” sangat kaku dan minim kreativitas, lebih banyak mengandalkan fisik kuat. Namun, dua pemain muda itu membuktikan, Inggris juga punya talenta beragam.


Karena itu, pertemuan di Liga Champions nanti bisa sekaligus mencerminkan wujud baru “Tiga Singa” untuk Piala Dunia. Apa pun hasil dari laga tersebut, pelatih timnas Inggris Gareth Southgate tetap bisa tersenyum lebar. (AP/REUTERS)


sumber: https://www.kompas.id/baca/olahraga/2022/10/24/adu-magis-talenta-inggris

Inilah 5 Pemain yang Dijual Chelsea pada Januari 2019



LIGA INGRRIS telah memasuki pertengahan musim, yang mana berarti jendela transfer musim dingin 2019 juga sudah dekat. Bursa transfer tersebut tentu akan digunakan dengan sangat baik oleh klub-klub yang ingin memperbaiki posisinya di klasemen, salah satu tim yang akan memanfaatkan dengan baik momen tersebut tampaknya adalah Chelsea.

Meski pada awal musim Chelsea mampu tampil sangat bagus, namun kini tim asuhan Maurizio Sarri itu mulai kesulitan untuk mempertahankan performa baiknya. Seperti dalam lima pertandingan terakhir mereka di Liga Inggris, The Blues –julukan Chelsea– tercatat hanya mampu mengoleksi dua kemenangan saja. Sisanya? Chelsea menelan dua kekalahan Tottenham Hotspur dan Wolves, lalu satu lagi diraih dengan hasil imbang.

Melihat hal tersebut tentu Chelsea bisa saja membutuhkan amunisi baru atau sekadar membuang para pemainnya yang dianggap kurang berkontribusi kepada tim selama Liga Inggris 2018-2019. Kira-kira siapa saja para pemain tersebut?

1. Danny Drinkwater
Sejak dibeli dari Leicester City Drinkwater kesulitan untuk menembus skuad utama Chelsea. Banyak pihak yang beranggapan bahwa The Blues terlalu gegabah membeli pemain berkebangsaan Inggris itu, meskipun dirinya memang tampil cukup baik bersama The Foxes –julukan Leicester– saat mampu menjuarai Liga Inggris 2015-2016.

Lalu sejak kedatangan Sarri, Drinkwater pun ternyata tak masuk ke dalam skema permainan pelatih asal Italia itu. Tercatat Drinkwater baru bermain satu kali saja pada musim ini, itu pun terjadi di laga Community Shield saat melawan Manchester City. Jadi dengan tidak masuknya Drinkwater ke dalam rencana Sarri, maka bisa jadi ia akan dijual Chelsea pada Januari 2019 mendatang. Newcastle United, Southampton, dan West Ham United dikabarkan siap untuk menerima Drinkwater jika benar-benar dijual Chelsea.

2. Victor Moses
Moses adalah salah satu pemain Chelsea yang dianggap tak cocok dengan cara permainan yang diterapkan Sarri. Karenanya Moses hanya dipercaya dalam dua pertandingan saja oleh mantan juru taktik Napoli tersebut. Itu pun selalu dimulai dari bangku cadangan dan di menit-menit akhir pertandingan.

Tak seperti kala masih dilatih Antonio Conte, Moses tampaknya memang tak diberikan waktu bermain yang lebih banyak. Karenanya masa depan Moses dipertanyakan. Kemampuannya sangat disayangkan bila terus disimpan di bangku cadangan. Menurut laporan dari Daily Star, Crystal Palace siap memboyong Moses pada Januari nanti.

3. Marco Van Ginkel
ejak didatangkan pada bursa transfer musim panas 2013 dari Vitesse, Van Ginkel selalu dipinjamkan oleh Chelsea. Berbagai klub pernah dibela Van Ginkel, sebut saja AC Milan, Stoke City, dan PSV Eindhoven. Musim ini Van Ginkel tak dipinjamkan karena mengalami cedera lutut.


Bila Van Ginkel terus-terusan dipinjamkan tanpa diberikan celah untuk masuk ke dalam skuad utama Chelsea, maka bisa jadi musim ini dirinya akan didepak dari tim besutan Sarri tersebut. Jika pindah, PSV adalah klub yang paling berpeluang mendapatkan Van Ginkel. Pasalnya PSV sudah dua musim pernah meminjam Van Ginkel.

4. Gary Cahill
Cahill adalah bek andalan Chelsea pada gelaran musim lalu. Akan tetapi kini dirinya lebih sering berada di bangku cadangan karena Sarri merasa gaya permainan Cahill tidak cocok dengan apa yang diinginkan pelatih berusia 59 tahun itu.

Tercatat pemain berusia 32 tahun itu hanya tampil satu kali di Liga Inggris. Ia kalah saing dengan David Luiz dan Antonio Rudiger yang dianggap Sarri mampu menerapkan permainan apa yang diinginkannya. Bila Cahill benar-benar tak diperlukan lagi, Milan dikabarkan sudah siap untuk memboyongnya. Selain itu Aston Villa pun juga tertarik akan jasa pemain asal Inggris itu.

5. Davide Zappacosta
Zappacosta adalah pemain yang paling berkemungkin untuk hengkang dari Chelsea pada Januari 2019 mendatang. Ia tak cocok bermain dengan gaya permainan Sarri. Padahal pada musim lalu Zappacosta menndapatkan jatah bermain yang cukup banyak saat masih ditangani Conte.

Zappacosta adalah bek kanan yang cukup mumpuni. Meski begitu ia tetap tak dipilih Sarri untuk bermain di posisi bek kanan Chelsea. Karenanya bisa jadi Zappacosta akan pindah dari Chelsea pada jendela transfer musim dinging mendatang. Inter Milan dikabarkan siap menampung Zappacosta karena sudah mulai ada ketertarikan akan pemain tersebut.

sumber: bola.okezone.com

Pemain Paling Jenius di LIGA SPANYOL 2018-2019



BARCELONA – Barcelona berhasil memetik hasil sempurna ketika melakoni pertandingan perdana di Liga Spanyol musim 2018-2019. Menghadapi Deportivo Alaves, Blaugrana –julukan Barca– menang dengan skor akhir tiga gol tanpa balas.

Dalam pertandingan yang digelar di Estadio Camp Nou tersebut, Barca memang tampil menekan sejak menit awal. Namun hingga babak pertama berakhir, Barca nyatanya masih kesulitan untuk menembus rapatnya pertahanan Alaves.


Baru pada babak kedua Barca berhasil mencetak gol-gol mereka di laga ini. Adalah Lionel Messi (dua gol) dan Philippe Coutinho yang akhirnya mampu mencatatkan namanya di papan skor, sekaligus membawa Barca menang 3-0 atas Alaves.

Mengetahui kondisi tersebut membuat juru taktik Barca, Ernesto Valverde, memberikan komentarnya. Valverde mengaku tidak tahan untuk melayangkan pujiannya kepada Messi. Ia pun tak segan menyebut kapten klub asuhannya itu sebagai pemain paling jenius di saat ini.

“Messi merupakan pemain jenius. Kita beruntung bisa menyaksikan dirinya setiap hari. Kita beruntung terlibat dalam sepakbola dalam era di mana ia bermain, kita ingin agar dia selalu menunjukkan magis-nya setiap hari,” sanjung Valverde, seperti dikutip dari Football Espana, Minggu (19/8/2018).

Berkat kemenangan ini, Barca pun untuk sementara memimpin klasemen Liga Spanyol 2018-2019. Barca unggul selisih gol dari Levante dan Real Sociedad yang menghuni posisi tiga besar klasemen sementara Liga Spanyol musim ini.

sumber: bola.okezone.com

Cristiano Ronaldo divonis hukuman percobaan



Beberapa jam jelang laga Piala Dunia 2018 Portugal vs Spanyol, Cristiano Ronaldo divonis dua tahun penjara oleh Pengadilan Spanyol, Jumat (15/6/2018).

Cristiano Ronaldo divonis hukuman percobaan karena kasus penggelapan pajak. Pada Juni lalu, kapten timnas Portugal itu dituduh oleh jaksa dari otoritas pajak Spanyol telah melakukan penggelapan senilai 14,8 juta euro.

Pemain Real Madrid itu diduga menyembunyikan pendapatannya dari penjualan hak citra dengan mengalihkan pendapat ke Irlandia yang menjadi "surga pajak".

Namun, Cristiano Ronaldo langsung membantah tuduhan tersebut dan mengatakan ditipu oleh Departemen Keuangan Spanyol.

Sejak saat itu, pengacara dan agen yang mewakili Ronaldo melakukan upaya negosiasi dengan dengan Dewan Keuangan Spanyol untuk proses penyelesaian.

Akan tetapi, usaha itu tampaknya gagal. Mantan pemain Manchester United itu diputuskan bersalah oleh pengadilan Spanyol atas empat tuduhan penggelapan, Jumat siang waktu setempat.

Pemain 33 tahun ini menerima hukuman percobaan penjara selama dua tahun dan denda senilai 18,8 juta euro, seperti dikutip BolaSport.com dari situs web El Mundo Deportivo.


Cristiano Ronaldo sendiri tak perlu menjalani hukuman penjara dua tahun. Menurut hukum di Spanyol, vonis maksimal dua tahun tak perlu dijalani jika pelakunya sebelumnya tak pernah dipenjara.

Ronaldo seperti dilansir Mirror juga telah menerima putusan tersebut. Namun, kesepakatan soal pembayaran denda belum ditandatangani karena Ronaldo masih membela negaranya di Piala Dunia 2018.

Keputusan pengadilan Spanyol ini hanya beberapa jam sebelum Cristiano Ronaldo berlaga bersama timnas Portugal menghadapi timnas Spanyol pada Piala Dunia 2018. Pertandingan tersebut merupakan laga perdana kedua negara di Piala Dunia 2018.

sumber: bola.kompas.com

Menanti Aksi Costa Lampaui Ronaldo, Lukaku Atau Kane



Diego Costa diminta untuk melanjutkan penampilan sip saat timnas Spanyol menghadapi Maroko di babak grup Piala Dunia 2018. Mampukah?

Spanyol sudah menggenggam tiket babak 16 besar Piala Dunia 2018. Laga dengan Maroko di Kaliningrad Stadium, Kaliningrad, Selasa (26/6/2018) dini hari WIB akan menjadi penentu posisi finis di Grup B. Bagi Maroko, laga itu menjadi pertandingan formalitas karena sudah tersingkir.


Berkaca dua laga awal, Spanyol akan terus bertumpu kepada Costa untuk mencetak lebih banyak gol lagi. Dalam dua pertandingan di Piala Dunia 2018, Costa tampil cukup efektif dengan membuat empat tembakan on goal dalam lima kali percobaan. Dia mengoleksi tiga gol sejauh ini.

Costa masih terpaut dua gol dengan pemilik top skor, Harry Kane dari Inggris. Di atas Costa juga masih ada Cristian Ronaldo dan Romelu Lukaku, yang masing-masing mengoleksi empat gol sejauh ini.

Pelatih timnas Spanyol, Fernando Hierro, mengapresiasi penampilan Costa. Dia berharap kinerja Costa berlanjut saat menghadapi Maroko setidaknya untuk bisa bersaing meraih predikat top skor secara pribadi.

"Komitmennya luar biasa. Dia mencetak tiga gol dalam dua pertandingan. Selain itu, dia mau bekerja keras dan tampil habis-habisan untik tim," kata Hierro seperti dikutip Mirror.
"Saya senang dengan performanya," dia menambahkan.

sumber: sport.detik.com

5 Negara Kandidat Juara Piala Dunia 2018 dengan Alasan Sebagai berikut


PIALA Dunia 2018 akan dilangsungkan di Rusia pada 14 Juni hingga 15 Juli. Sebagai tuan rumah, Rusia pun sudah menyiapkan 12 stadion untuk menggelar turnamen empat tahunan tersebut.

Pada Kamis 17 November 2017 pagi WIB, Peru mengalahkan Selandia Baru 2-0. Keberhasilan mengalahkan Selandia Baru membuat negara yang beribu kota Lima itu pun memastikan tampil di Piala Dunia. Bahkan mereka jadi tim ke-32 atau negara terakhir yang memastikan tempat di Piala Dunia 2018.

Meski Peru ditempatkan di Pot II, Jefferson Farfan dan kawan-kawan tidak dijagokan menjadi kampiun Piala Dunia 2018. Setidaknya ada lima negara yang memiliki peluang sama menjuarai Piala Dunia 2018.

Berikut ini 5 negara kandidat juara Piala Dunia 2018:

5. Spanyol
Spanyol gagal total di Piala Dunia 2014. Satu grup bersama Belanda, Cile dan Australia, La Furia Roja –julukan Timnas Spanyol– harus finis di posisi tiga dan gagal melaju ke 16 besar. Keterpurukan Spanyol terus berlangsung dua tahun berselang. Mentas di Piala Eropa 2016, David de Gea dan kawan-kawan disingkirkan Italia dengan skor 0-2 di 16 besar.

Namun, performa Spanyol meningkat semenjak menunjuk Julen Lopetegui sebagai pelatih pada pertengahan 2016. Mantan pelatih FC Porto itu membawa Spanyol superior di Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2018. Tergabung bersama Italia, Spanyol sanggup menang sembilan kali dan satu imbang dari 10 pertandingan.
Selain itu, Spanyol juga memiliki sederet pemain brilian. Isco Alarcon sedang menikmati masa-masa indahnya bersama Real Madrid. Begitu juga Alvaro Morata yang sedang tajam-tajamnya bersama Chelsea di Liga Inggris 2017-2018. Dengan begitu, peluang mengulang kesuksesan edisi 2010 pun terbuka lebar.

4. Argentina
Setelah menjuarai Piala Dunia 1986, La Albiceleste –julukan Argentina– dua kali melaju ke partai puncak, tepatnya pada 1990 dan 2014. Namun di dua edisi itu, Argentina selalu ditaklukkan Timnas Jerman.

Tidak sampai di situ, Argentina dalam dua edisi terakhir Copa America (2015 dan 2016) selalu ditundukkan Cile di final. Karena itu, Argentina jelas penasaran untuk mengakhiri hasil apes di atas. Peluang itu terbuka lebar asalkan pelatih Jorge Sampaoli mampu mengeluarkan performa optimal dari sang kapten, Lionel Messi.

3. Prancis
Prancis mengalahkan Swedia dan Belanda di Grup A Kualifikasi Piala Dunia 2018. Tim asuhan Didier Deschamps itu diberkati pemain-pemain muda brilian. Di saat era Antoine Griezmann belum mencapai masa puncak, Les Blues –julukan Prancis– sudah memiliki Kylian Mbappe dan Ousmane Dembele.

Bantuan pemain muda itu membuat Prancis berpeluang besar mengangkat trofi di akhir turnamen. Apalagi mereka dihuni gelandang termahal di dunia, Paul Pogba, yang berpengalaman membawa Prancis menjuarai Piala Dunia U-20 2013.

2. Jerman
Jerman negara paling konsisten, terhitung sejak Piala Dunia 2006. Sejak saat itu, performa terburuk Die Mannschaft –julukan Jerman– ialah mentok di semifinal turnamen besar, baik itu Piala Dunia maupun Piala Eropa. Sementara pencapaian terbaik mereka dengan menjuarai Piala Dunia 2014.


Bahkan saat menggunakan mayoritas pemain muda di Piala Konfederasi 2016, tim asuhan Joachim Low tetap keluar sebagai juara. Kedigdayaan Jerman juga berlanjut di Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2018. Dari 10 pertandingan, Thomas Muller dan kawan-kawan mengemas 30 poin, alias selalu memenangi laga. Karena itu, menarik melihat kiprah Jerman yang berupaya mengikuti jejak Brasil dan Italia, negara yang pernah memenangi Piala Dunia dua kali beruntun.

1. Brasil
Brasil tampil memesona di Kualifikasi Piala Dunia 2018 Zona Conmebol. Ketika kualifikasi masih menyisakan empat pertandingan, tim asuhan Tite sudah memastikan tiket di putaran final.

Semenjak ditangani mantan juru taktik Corinthians itu per Agustus 2016, performa Brasil memang meningkat. Selain kecakapan meramu taktik, Tite juga berhasil menemukan pemain-pemain brilian macam Gabriel Jesus yang saat itu membela Palmeiras dan Paulinho yang memesona bareng Guangzhou Evergrande.

Brasil jelas mengincar trofi juara. Jika Canarinha –julukan Timnas Brasil– jadi yang terbaik di Piala Dunia 2018, mereka akan mengemas enam trofi, unggul dua gelar dari Jerman dan Italia.

sumber:bola.okezone.com
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==